Diri ini tak pernah merasa paling benar, apalagi merasa paling suci.
Hanya ingin mengikuti perintah Allaah Subhaanahu wa Ta'aala dan Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wa sallam. Karena hanya Al Qur'an dan Sunnah-lah yg paling benar dan harus diikuti. Yang tentunya berdasarkan pemahaman salafush shalih.
Tak peduli dicemooh atau dikucilkan jika berbeda dengan mereka, terserah mereka ingin menganggap ku terlalu fanatik dalam beragama, ataupun ingin beranggapan lain,tidak masalah buat ku, karena aku hanya ingin mengikuti perintah Rabbku dan Rasul-Nya, dan aku tidak mengikuti mereka yg tidak mengikuti Rabbku dan Rasul-Nya.
Takkan ada habisnya jika membuat semua manusia ridha dgn kita, karena keridhaan manusia adalah tujuan yang tidak akan pernah tercapai dan tentunya sangat melelahkan.
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَاۤ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."(QS. Al-Baqarah: 208).
Kita diperintahkan untuk masuk ke dalam islam secara keseluruhan, mempelajari agama islam dengan baik dan benar agar tidak tersesat ke jalan yg menyimpang dari syari'at.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”).
Dan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
يَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيْهِمْ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ
“Akan tiba suatu zaman bagi manusia, barangsiapa di antara mereka yang bersabar berpegang teguh pada agamanya, ia ibarat menggenggam bara api.” (HR. At Tirmidzi 2260, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi).
Dan Allaah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
"Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS. Al-Qashash: 56).
Kita hanya bisa menyampaikan kebenaran kepada mereka yg belum mengetahui kebenaran, Rasulullah saja yg manusia paling mulia, beliau tidak bisa memberi hidayah pada pamannya yaitu Abu Thalib, beliau hanya bisa menyampaikan kebenaran kepada pamannya, namun Allaah tidak berkehendak untuk memberikan hidayah pada pamannya. Jadi jika kita mendakwahi kebenaran pada keluarga,kerabat,dsb, tetapi mereka belum menerima apa yg kita sampaikan,sesungguhnya hidayah hanyalah milik Allaah, kita hanya bisa menyampaikan kebenaran dan mendo'akan mereka agar diberikan hidayah oleh Allaah.
Semoga kita semua senantiasa diberikan hidayah oleh Allaah Subhaanahu wa Ta'aala. Ingat, hidayah itu sangat mahal...
Hanya Allah yang memberi taufik. Barakallahu fiikum.
^^ossynovia